Senin, 31 Agustus 2009

cara pemilihan mother board

·

Carilah Motherboard yang berharga terjangkau & sesuai dengan tujuan penggunaan PC.

Yang paling penting pada saat membeli produk adalah budget dana yang tersedia. Sesuai dengan harganya Motherboard dibagi menjadi 3 segmen, yaitu : Value (terjangkau), Mainstream (menengah) & High End (kelas atas). Tentukan dulu tujuan penggunaan PC, apabila hanya digunakan untuk keperluan standar/administrasi sebaiknya gunakan tipe Value, jika untuk pemakaian home-entertainment bisa menggunakan mainstream dan seterusnya.

·

Tentukan form-design (ukuran) chassis yang ingin digunakan.

Motherboard memiliki dua ukuran, yang disebut ATX dan Micro-ATX. Ini mengacu pada chassis (casing / CPU) yang digunakan. ATX berukuran standar (Tower PC), sedangkan Micro-ATX berukuran lebih kecil (Mini Tower PC). Umumnya Motherboard Value menggunakan form-design Micro-ATX.

·

Pilihlah chipset yang tepat.

Chipset merupakan “jantung” dari Motherboard, dan sangat menentukan spesifikasi dari Motherboard yang digunakan. Motherboard terbaik selalu menggunakan chipset terbaik pula. Pilihlah chipset dengan teknologi paling akhir, agar dapat menggunakan devices & periferal terbaru. Contohnya : mendukung Processor Intel LGA775, RAM DDR/DDR2, Hard Disk Serial ATA, dsb. Produsen chipset yang umum di Indonesia antara lain : Intel, Via dan SiS.

·

Pastikan Motherboard mendukung Processor mutakhir, terutama dari Intel.

Intel merupakan “penentu” teknologi PC di dunia. Hampir semua standar PC dibuat oleh perusahaan ini, jadi sebaiknya kita menggunakan platform yang saling terkait dengan Intel, misalnya : Motherboard yang mendukung processor Intel. Selain itu produk-produk Intel biasanya juga mendukung fitur-fitur motherboard yang mutakhir seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya.

·

Fasilitas fitur terintegrasi (on-board).

Fasilitas terintegrasi adalah fitur tambahan yang telah disertakan pada Motherboard tersebut, sehingga kita tidak perlu membeli periferal tambahan. Contoh fitur terintegrasi (on-board) antara lain : Grafics Integrated (VGA Card), Audio System, LAN, USB, dsb. Dengan adanya fasilitas ini, maka kita bisa berhemat karena bisa langsung digunakan.

·

Garansi yang memadai & jaminan purna jual yang baik.

Garansi sangat penting untuk menjamin apabila suatu waktu PC kita mengalami masalah (trouble), sehingga kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk perbaikannya. Carilah merek yang betul-betul memiliki garansi riil dan dapat dipercaya. Saat ini rata-rata Motherboard memiliki garansi 1 – 3 tahun. Garansi juga terkait dengan layanan purna jual, dimana kita membeli devices tambahan atau komplain mengenai produk yang kita. Artinya penting buat kita untuk membeli Motherboard pada dealer yang cukup bonafid.

·

Ketersediaan Driver pendukung.

Driver adalah aplikasi yang berfungsi untuk “memperkenalkan” devices atau periferal yang dipasang pada Motherboard, misalnya VGA Card, Printer, CD ROM dan sebagainya. Tanpa driver, perangkat tersebut tidak dapat berjalanan atau dikenali oleh sistem PC. Pastikan Motherboard telah dilengkapi dengan CD Driver yang up-to-dated sehingga dapat mengenali perangkat terbaru.

·

Kompatibilitas sistem dengan berbagai modul card tambahan.

Kompatibilitas maksudnya adalah kesesuaian devices & periferal pada Motherboard agar semua sistem dapat bekerja dengan sesuai. Misalnya, apakah tipe RAM atau VGA Card yang kita gunakan dapat berjalan baik dengan Motherboard tersebut. Kompatibilitas merupakan poin penting, karena jika ada satu perangkat yang tidak cocok berarti PC secara keseluruhan tidak dapat digunakan. Untuk mengetahui kompatibilitas, dapat di cek pada dealer yang menjual atau membaca buku manual (guide book) yang tersedia.

·

Mencari referensi produk-produk Motherboard dari relasi atau media.

Untuk memperkuat pengetahuan sebelum membeli Motherboard, ada baiknya kita membaca referensi yang banyak tersedia di majalah komputer, buku atau internet. Kita juga dapat bertanya kepada relasi yang sudah ahli. Sekarang ini banyak tersedia resource informasi mengenai arsitektur PC apabila kita membutuhkannya. Dengan pengetahuan yang memadai akan mengurangi resiko salah beli atau harga yang terlampau mahal.

·

Kelengkapan Motherboard.

Terakhir yang tak kalah penting adalah kelengkapan pada Motherboard. Ketika membeli suatu Motherboard box-packaged haruslah menyertakan CD Driver, Buku Manual (Guide Book), Kabel ATA/SATA/Floppy dan Back-panel (berfungsi untuk pelapis bagian belakang casing sebagai tempat konektor). Item diatas minimal harus ada, karena kita tidak dapat merakit PC tanpanya.



Jika anda masih bingung untuk memilih Motherboard yang tepat & cocok, dibawah ini ada panduan & rekomendasinya:

· High End Motherboard : Intel D975XLKBKR

· Mainstream Motherboard : Intel D965GCLL, D946GZISSL, D965LTCK, D945PLNLR

· Value Motherboard (Intel) : Intel D102GGC2L, D865GSAL

· Value Motherboard (Next) : NextBoard N-P4M800C2D, N-865GV-H

macam-macam prosesor

Berdasarkan konfigurasinya, pada dasarnya terdapat dua jenis prosesor Intel Xeon, yaitu Intel Xeon DP dan Intel Xeon MP. Kedua istilah ini sebenarnya sudah banyak disinggung pada pembahasan terdahulu (tertera pada beberapa tabel).
Intel Xeon DP adalah prosesor Intel Xeon yang dapat dikonfigurasikan agar mampu beroperasi pada modus maksimum dua prosesor. DP adalah kependekan dari Dual Processor.
Sedangkan Intel Xeon MP adalah prosesor yang dapat dikonfigurasikan agar mampu beroperasi pada modus banyak prosesor, biasanya empat prosesor atau lebih. Komputer server yang menggunakan prosesor Intel Xeon MP ini biasanya menggunakan jenis konfigurasi memori Non-Unoform Memory Access (NUMA).

Prosesor Server Xeon Produksi Intel
1.Prosesor Intel Xeon berbasis arsitektur mikro Intel P6
Prosesor-prosesor Intel Xeon yang menggunakan arsitektur mikro Intel P6 adalah golongan Pentium II Xeon (bernama sandi Drake) dan Pentium III Xeon (bernama sandi Tanner dan Cascades). Prosesor-prosesor tersebut merupakan prosesor single core yang dikemas menggunakan dudukan prosesor slot 2.
Ke dalam prosesor Pentium II Xeon ditambahkan fitur teknologi MMX (basis Intel P6 + MMX), sedangkan pada prosesor Pentium III Xeon ditambahkan fitur teknologi MMX dan SSE (basis Intel P6 + MMX dan SSE).

1.1.Pentium II Xeon
Pentium II Xeon ini diberi nama sandi Drake. Diproduksi dengan teknik fabrikasi 250 nm dan dilengkapi dukungan teknologi MMX, ber-FSB 100 MHz, ber-voltase 2 volt. Frekuensi (clock speed) prosesor berkisar 400 MHz hingga 450 MHz. Termasuk prosesor 32 bit. Pertama kali dirilis pada tanggal 29 Juni 1998.
Walaupun prosesor Pentium II Xeon memiliki kesamaan dengan prosesor desktop Pentium II dalam hal basis mikroarsitekturnya (yaitu Intel P6), keduanya memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal jenis cache, kapasitas atau besarnya cache, jenis memori, serta jenis slot yang digunakan. Pentium II Xeon menggunakan memori cache yang berkecepatan setara dengan prosesor, sedangkan prosesor desktop Pentium II berkecepatan separuh dari kecepatan prosesor. Kapasitas memori cache Prosesor Pentium II Xeon adalah 512 KB, 1024 KB atau 2048 KB, sedangkan prosesor desktop Pentium II seluruhnya 512 KB. Selain itu, Pentium II Xeon menggunakan memori dengan spesifikasi ECC (Error Correcting Code) dan konfigurasi multiprosesor. Konfigurasi ini tidak dijumpai pada prosesor desktop Pentium II. Jika prosesor desktop Pentium II menggunakan dudukan prosesor jenis slot 1, maka Pentium II Xeon menggunakan dudukan prosesor jenis slot 2.
Pentium II Xeon biasanya menggunakan chipset Intel 440 GX yang memiliki dua buah slot prosesor , atau chipset Intel 450 NX yang memiliki empat buah slot prosesor. Bahkan jika ditambahkan chipset core logic tambahan, dapat memiliki 8 buah prosesor.


1.2.Pentium III Xeon
Terdapat dua varian prosesor Pentium II Xeon, yaitu yang bernama sandi Tanner dan Cascades. Keduanya dilengkapi dukungan teknologi MMX dan SSE.
a.Pentium III Xeon bernama sandi Tanner
Pentium III Xeon bernama sandi Tanner diproduksi dengan teknik fabrikasi 250 nm, ber-FSB 100 MHz dengan lebar bus 64 bit, ber-voltase 2 volt. Frekuensi (clock speed) prosesor berkisar 500 MHz hingga 550 MHz. Chip silikon prosesor mengandung 9,5 juta transistor. Prosesor dikemas dalam bentuk paket SC330 atau SECC2 (Single Edge Contact Cartridge). Dudukan prosesor yang digunakan berjenis slot 2. Pertama kali dirilis pada tanggal 17 Maret 1999.
Pentium III Xeon ini adalah penerus Pentium II Xeon. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok prosesor tersebut. Perbedaan yang menonjol terletak pada terdapatnya tambahan fitur teknologi SSE dan perbaikan kinerja cache-nya.

b.Pentium III Xeon bernama sandi Cascades
Pentium III Xeon bernama sandi Cascades diproduksi dengan teknik fabrikasi 180 nm, ber-FSB 100 MHz atau 133 MHz dengan lebar bus 64 bit, ber-voltase 2,8 volt. Frekuensi (clock speed) prosesor berkisar 600 MHz hingga 1000 MHz. Chip silikon prosesor mengandung 28 juta transistor. Prosesor dikemas dalam bentuk paket SC330 atau SECC2 (Single Edge Contact Cartridge), dan tetap menggunakan dudukan prosesor jenis slot 2. Pertama kali dirilis pada tanggal 25 Oktober 1999.
Cascades adalah versi kedua dari Pentium III Xeon, dibuat berdasarkan teknologi prosesor desktop Pentium III Coppermine. Pada awalnya, prosesor ini diproduksi dengan cache L2 on-die sebesar 256 KB. Tak lama kemudian Intel memproduksi prosesor Cascades dengan cache L2 sebesar 1024 KB (1 MB) dan 2048 KB (2 MB). Akhirnya prosesor Cascade yang memiliki cache L2 sebesar 2048 KB dikenal dengan nama/sebutan Cascade 2MB